PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa masyarakat mengenal dan
mengkonsumsi daging untuk kebutuhan gizi, terutama protein yang bersumber dari
hewan, khususnya daging mulai menurun maka dari itu kebijakan pemerintah untuk
meningkatkan keterampilan dan perhatian kepada peternak, dokter hewan dan para
medis untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan meningkatkan
produktifitas ternak melalui IB.
Salah satu upaya pendorong pembangunan peternakan
untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan Hewan yang bertujuan untuk meningkatkan
status kesehatan hewan sehingga meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan para peternak. Seperti diketahui bahwa rendahnya angka kelahiran dan
masalah tingginya angka kesakitan
dan kematian ternak akibat berbagai macam penyakit adalah merupakan masalah
yang serius dalam pembangunan peternakan yang harus segara diatasi supaya yang ditempuh dengan membangun Balai Rumah
Sakit Hewan dan Laboraturium Veteriner tingkat provinsi, Puskeswan di tingkat
kecamatan dan Balai
Inseminasi Buatan (Dwi, 2005)
Dalam pemeriksaan kesehatan hewan hal yang harus
diperhatikan yaitu pemeriksaan gejala klinis yang bertujuan untuk menentukan
diagnosa, dengan berdasarkan atas riwayat kejadian penyakit serta pemeriksaan
fisik pada ternak yang sakit sebelum melakukan pengobatan dan pencegahan. Apabila diagnosa pasti
tidak dapat ditemukan, maka pemeriksaan dilakukan dengan uji laboraturium
(Subroto, 2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar